kali kali saya share cerita tentang Urband Legend... Urban Legend kali ini menceritakan tentang teror yg menuju pada seorang pengasuh, dan urban legend ini diangkat menjadi film "When a Stranger Call" kalo begitu, ayo simak ceritanya!
sebuah pasangan suami-istri ingin jalan jalan keluar rumah
di sore hari dan memanggil pengasuh untuk menjaga ketiga bayi mereka. saat si
pengasuh datang mereka mengatakan bahwa mereka akan pergi sampai malam, dan para
bayi sudah tertidur jadi si pengasuh tak perlu mengganggu para bayi
si pengasuh mulai mengerjakan PR-nya sembari menunggu
telepon dari pacarnya. sesaat telepon berdering. dia menjawab telepon itu tapi
tidak ada siapa siapa — hanya kesunyian, lalu siapapun itu teleponnya ditutup.
setelah beberapa menit telepon berdering kembali. dia menjawab, dan kali ini
ada laki-laki membalas dengan suara yg menakutkan "apa kau sudah mengecek
anak anak?"
klik.
awalnya dia kira itu adalah telepon ayahnya yg ingin khawatir,
jadi dia memilih untuk menghiraukannya. dia kembali mengerjakan PR-nya, lalu
telepon berdering kembali."apa kau sudah mengecek anak anak?" kata
suara yg menakutkan di sisi lain telepon
"tuan murphy?" dia bertanya, tapi si pemanggil
menutup teleponnya... lagi...
dia memilih untuk menghubungi restoran dimana si orang tua
makan malam, tapi saat ditanya tentang tuan murphy dia diberitahukan bahwa
nyonya dan tuan murphy sudah pulang 45 menit lebih awal. jadi dia memilih untuk
memanggil polisi untuk melaporkan panggilan dari orang yg tidak dikenal.
"apakah dia menyakitimu?" tanya pihak kepolisian. tidak, jawabnya.
"baiklah, kita tidak bisa melakukan apa apa. coba laporkan panggilan orang
jahil ke operator telepon."
beberapa menit berlalu dan dia mendapa telepon... lagi....
"kenapa kamu tidak mengecek para bayi?" kata suara tersebut. "siapa
ini?" tanyanya, tapi si penelepon menutup telepon lagi.
si pengasuh pun memanggil 911 lagi dan berkata,"aku takut,
aku tau dia ada diluar sana, dia memerhatikanku."
"apakah kau melihat dia?" kata kepolisian. dia
jawab tidak."baiklah tidak banyak yg bisa kami lakukan sekarang,"
kata kepolisian. si penagsuh pun masuk dalam mode panik dan memohon untuk
pertolongan."oke, oke, akan kami bantu" kata kepolisian.
"berikan kami nomer teleponmu, dan alamat rumah, dan apabila kau bisa
menahan orang ini tetap di telepon setidaknya semenit, kami akan mencoba
melacaknya. sebelumnya siapa namamu"
"linda"
"oke, linda, jika dia menelepon lagi kami akan
melakukan yg terbaik untuk melacak teleponnya, tapi tetap tenang ya. dapatkah
kau melakukannya?"
"ya" kata linda dan telepon ditutup. dia memilih
untuk mematikan lampu agar dapat melihat
orang lain diluar. dan saat itulah dia mendapat panggilan lain.
"ini aku" kata suara yg tadi. "mengapa kau
mematikan lampu?"
"kau bisa melihatku?" tanya si pengasuh dengan
panik.
"ya" setelah jeda yg cukup lama
"lihat, kau menakutiku" kata pengasuh."aku
gemetaran. apa kau senang? apakah itu yg kau inginkan?"
"bukan"
"lalu apa yg ingin kau inginkan?" tanya pengasuh
lagi lagi jeda yg cukup lama."darahmu, disekujur
tubuhku"
pengasuhpun membanting telepon, ketakutan
lalu telepon tersebut berdering kembali."Tinggalkan
aku!" teriaknya, tapi kali ini adalah telepon dari kepolisian. suaranya
cukup terburu buru.
"linda, kami telah melacak telepon tersebut! teleponnya
datang dari ruangan lain dalam rumah! cepat keluar dari sana! SEKARANG!!!"
linda pun berlari ke pintu depan, mencoba untuk membuka
pintu dan berlari keluar, dan mengetahui bahwa gembok diatasnya masih terkunci.
butuh waktu untuk membukanya sambil melihat pintu di lantai atas. cahaya
menyorot dari kamar anak anak, dan memperlihatkan bayangan laki laki berdiri
didalam. akhirnya dia berhasil membuka pintu dan keluar, hanya untuk melihat
polisi berdiri di depan pintu dengan pistol yg ditodongkan. pada saat ini dia
aman, tentunya, tapi saat polisi menangkap penjahat itu dan membawanya kebawah
dengan borgol, dia melihat si penjahat itu sudah berlumuran darah. setelah
dilihat lagi, ketiga anak anak tersebut sudah dibunuh.....
--the end--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar