Jumat, 21 November 2014

Legenda Urban : Pengasuh Bayi dan Lelaki di Lantai atas



kali kali saya share cerita tentang Urband Legend... Urban Legend kali ini menceritakan tentang teror yg menuju pada seorang pengasuh, dan urban legend ini diangkat menjadi film "When a Stranger Call" kalo begitu, ayo simak ceritanya!

sebuah pasangan suami-istri ingin jalan jalan keluar rumah di sore hari dan memanggil pengasuh untuk menjaga ketiga bayi mereka. saat si pengasuh datang mereka mengatakan bahwa mereka akan pergi sampai malam, dan para bayi sudah tertidur jadi si pengasuh tak perlu mengganggu para bayi

si pengasuh mulai mengerjakan PR-nya sembari menunggu telepon dari pacarnya. sesaat telepon berdering. dia menjawab telepon itu tapi tidak ada siapa siapa — hanya kesunyian, lalu siapapun itu teleponnya ditutup. setelah beberapa menit telepon berdering kembali. dia menjawab, dan kali ini ada laki-laki membalas dengan suara yg menakutkan "apa kau sudah mengecek anak anak?"

klik.
awalnya dia kira itu adalah telepon ayahnya yg ingin khawatir, jadi dia memilih untuk menghiraukannya. dia kembali mengerjakan PR-nya, lalu telepon berdering kembali."apa kau sudah mengecek anak anak?" kata suara yg menakutkan di sisi lain telepon

"tuan murphy?" dia bertanya, tapi si pemanggil menutup teleponnya... lagi...

dia memilih untuk menghubungi restoran dimana si orang tua makan malam, tapi saat ditanya tentang tuan murphy dia diberitahukan bahwa nyonya dan tuan murphy sudah pulang 45 menit lebih awal. jadi dia memilih untuk memanggil polisi untuk melaporkan panggilan dari orang yg tidak dikenal. "apakah dia menyakitimu?" tanya pihak kepolisian. tidak, jawabnya. "baiklah, kita tidak bisa melakukan apa apa. coba laporkan panggilan orang jahil ke operator telepon."

beberapa menit berlalu dan dia mendapa telepon... lagi.... "kenapa kamu tidak mengecek para bayi?" kata suara tersebut. "siapa ini?" tanyanya, tapi si penelepon menutup telepon lagi.

si pengasuh pun memanggil 911 lagi dan berkata,"aku takut, aku tau dia ada diluar sana, dia memerhatikanku."

"apakah kau melihat dia?" kata kepolisian. dia jawab tidak."baiklah tidak banyak yg bisa kami lakukan sekarang," kata kepolisian. si penagsuh pun masuk dalam mode panik dan memohon untuk pertolongan."oke, oke, akan kami bantu" kata kepolisian. "berikan kami nomer teleponmu, dan alamat rumah, dan apabila kau bisa menahan orang ini tetap di telepon setidaknya semenit, kami akan mencoba melacaknya. sebelumnya siapa namamu"

"linda"

"oke, linda, jika dia menelepon lagi kami akan melakukan yg terbaik untuk melacak teleponnya, tapi tetap tenang ya. dapatkah kau melakukannya?"

"ya" kata linda dan telepon ditutup. dia memilih untuk mematikan lampu  agar dapat melihat orang lain diluar. dan saat itulah dia mendapat panggilan lain.

"ini aku" kata suara yg tadi. "mengapa kau mematikan lampu?"

"kau bisa melihatku?" tanya si pengasuh dengan panik.

"ya" setelah jeda yg cukup lama

"lihat, kau menakutiku" kata pengasuh."aku gemetaran. apa kau senang? apakah itu yg kau inginkan?"

"bukan"

"lalu apa yg ingin kau inginkan?" tanya pengasuh

lagi lagi jeda yg cukup lama."darahmu, disekujur tubuhku"

pengasuhpun membanting telepon, ketakutan

lalu telepon tersebut berdering kembali."Tinggalkan aku!" teriaknya, tapi kali ini adalah telepon dari kepolisian. suaranya cukup terburu buru.

"linda, kami telah melacak telepon tersebut! teleponnya datang dari ruangan lain dalam rumah! cepat keluar dari sana! SEKARANG!!!"

linda pun berlari ke pintu depan, mencoba untuk membuka pintu dan berlari keluar, dan mengetahui bahwa gembok diatasnya masih terkunci. butuh waktu untuk membukanya sambil melihat pintu di lantai atas. cahaya menyorot dari kamar anak anak, dan memperlihatkan bayangan laki laki berdiri didalam. akhirnya dia berhasil membuka pintu dan keluar, hanya untuk melihat polisi berdiri di depan pintu dengan pistol yg ditodongkan. pada saat ini dia aman, tentunya, tapi saat polisi menangkap penjahat itu dan membawanya kebawah dengan borgol, dia melihat si penjahat itu sudah berlumuran darah. setelah dilihat lagi, ketiga anak anak tersebut sudah dibunuh.....

--the end--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages