Rabu, 12 November 2014

SEBELUM JAM 12 part 5

part 5 "KEJAHATAN SEMPURNA?"



….
Aku tiba di hotel pukul 12 tepat. Segera aku menanyakan resepsionis mengenai keberadaan gadis dengan pakaian merah. Ternyata mereka langsung memberiku kamar nomor 61. Dia benar, nilai dari Ace bisa bernilai 10 atau 11 sesuai keinginan pemain. Sial kenapa aku bisa lupa. Aku segera pergi ke kamar lantai atas yang kelihatannya mahal. Aku sudah punya perkiraan siapa pelakunya.
Begitu tiba di kamar lantai atas, aku segera membuka kunci. Di kamar itu ruangan gelap, sang gadis sedang duduk menghadap ke jendela besar. Dia duduk menghadap ke bulan. Aku segera menghampirinya.
“Sudah main-mainnya Erika.” aku menariknya namun dia terjatuh, kepalanya lepas.
Tenyata itu hanyalah manekin yang didandani gaun merah. Aku mendengar suara tepuk tangan dari bayang-bayang kegelapan di belakangku. Di sana gadis dengan gaun merah sebenarnya muncul.
“Suprise-suprise Akhirnya kau bisa juga memecahkan misteri ini. Dan nampaknya kau juga bisa menebak siapa aku.” kata Erika.
Aku mendengus “Aku tahu itu kau, kau yang pertama kupikir saat ada penelepon gelap. Memang aksenmu sangat bagus, aku sukar mengenalinya. Tapi, kau pikir bisa menyembunyikannya dariku.”
“Terimakasih, aku sengaja melatihnya.” Erika mendeham.
“Lalu deskripsi dari dari orang-orang mengingatkanku akan dirimu. Kau juga bersekongkol dengan penjaga kafe itu. Mana mungkin ada pelayan kafe perempuan jaga sendirian malam-malam. Dia bersamamu bukan? Novelis yang ada di sana juga sepertinya bekerja sama denganmu. Kau tahu kakak perempuanmu itu aktingnya sangat meyakinkan, dia juga improvisasi ketika tahu kalau aku salah menebak arti kartu As. Aku hampir tidak bisa mengenalinya” kataku “petunjuk terhebat adalah 'Kidagawa' siapa tuh? Cuma kamu yang bisa bikin lelucon gajelas kayak gini.”
“Wah, kau sangat mengenalku ya?”
“Tentu saja, kita sudah lama pacaran. Cuma sebenarnya apa alasannya?” kataku.
“Lho, sudah jelas, cewek cowok kamar hotel.. memangnya apa yang mereka lakukan.”
“Ehh!!!” Aku mundur ketika dia mendekat cepat, menatap mataku dengan matanya yang tajam dan nakal seperti mata kucing. Hanya ada beberapa senti antara wajah kami. Bau parfum tajam menusuk hidungku.
Erika tertawa keras “hahaha, bercanda.. jangan kesenangan begitu. Nih, foto-foto waktu tujubelasan di kampung. Lalu foto bayi waktu kau telanjang. Akut idak tahu ini foto kapan, tapi kamu lagi pakai daster. Kamu cantik juga jadi perempuan.”
“Woi, siapa yang kesenangan.” Aku berlari mengambil foto-foto itu selama Erika melemparkannya.
Tiba-tiba raut wajah Erika berubah serius “kalau begitu, bisakah kau beritahu motif kenapa aku melakukan ini?”
“Itu yang ingin aku ketahui.” kataku.
“Hmm.. memang ada yang disebut kejahatan sempurna. Tapi kejahatan tidak harus sempurna. Kadang dia sederhana. Kadang tidak perlu rasional. Kau belum mengenalku dengan baik Alf. Kau hanya mengetahui luarnya aku. Pernahkah kau memikirkan apakah ayah ibumu itu ayah ibu asli.”
Aku mengerutkan kening “apa maksudmu?”
“Ayah Ibumu tidak seperti yang kau pikirkan. Mereka adalah ilmuan. Mereka bekerja untuk pemerintah suatu negara besar. Mereka berusaha membuat gen unggulan. Kami melakukan penelitian tentang gen itu. Terutama hasil dari eksperimen mereka. Yaitu kau.” Erika mengeluarkan sesuatu dari punggungnya, sesuatu yang nampak pistol kecil.
“Jangan bercanda. Kau bohong kan?” kataku agak ketakutan melihat wajah serius Erika.

Penasaran apa yg akan terjadi? ikuti ceritanya di part TERAKHIR!!! judul? akan saya rahasiakan! :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages