Kamis, 13 November 2014

SEBELUM JAM 12 part 6

part 6 "SURPRISE!!"



“Tapi ternyata banyak terjadi masalah. Kami dari organisasi harus menghilangkan segala bukti. Maaf Alif, segala yang kau dengar tentangku bohong. Dia bukan kakakku. Dia agen sama seperti diriku. Aku sangat menyesal Alif, tapi ini tugas negara. Aku tahu ini bodoh, tapi seperti kubilang, kejahatan tak perlu rasional, tak perlu sesuai seperti sebuah puzzle... Please make a wish” Erika menodongkan pistol ke arah kepalaku bersiap menembak.
Ini bohong bukan, apa yang dia katakan. Aku memejamkan mata dia menekan pelatuknya.
“Tapi bohong. Kejutan!!!” Dor. Hanya keluar tangkai dari pistol kecil milik Erika dan sebuah tulisan “Dor”. Sementara itu cahaya meledak. Orang-orang bermunculan entah dari mana. Beberapa teman sekelas, ayah dan ibu serta adikku muncul juga. Rupanya mereka berkomplot dengan Erika untuk mengerjaiku. Aku melihat kakak Erika dan pria bertubuh besar dari kafe. Aku bahkan melihat pak Gogon memakai pakaian terbaiknya. Mereka langsung menyiram tepung terigu di atas kepala Alif.
“Ck-ck-ck, Alif, kau ingat ini hari apa?”
Aku berfikir sejenak “Tunggu! inikan 14 Desember? Ulangtahunku tanggal 15”
“Kau pikir ini jam berapa? Sudah kubilang jangan telat bukan? Jika kau datang lebih cepat kau akan menang. Aku tahu kau pasti akan curiga jika aku melakukan ini tanggal 15, jadi aku memundurkan waktunya sehingga kau tak mengira ini perayaan ulang tahun.”
Aku kemudian bertanya lagi “Darimana kau yakin aku pasti akan datang telat?”
“Aku cukup yakin kode itu membingungkan. Jika sampai kau bisa memecahkannya lebih cepat, kakakku akan kusuruh menghentikanmu dengan cara apapun. Tapi jika kau terlalu lambat, dia akan memberi sedikit dorongan. Lebih banyak sebenarnya.. Woman Intuiton. Kau tentu heran kenapa tahun-tahun terakhir ini tidak ada yang ingat ulang tahunmu. Hei aku sudah mempersiapkan ini sejak tahun lalu lho. Kau tahu kenapa tidak ada orang yang merayakan ulangtahunmu?”
Aku melorot ke lantai “Jadi kau merencanakan ini..”
“Setahun kemarin. Rasanya ingin aku lihat wajahmu itu terkejut. Terimakasih orangtuamu mengalihkanmu dengan berbagai dokumen rahasia. Ngomong-ngomong pidato terakhir itu karangan adikmu lho. Kata pacar kakakku dia cukup berbakat. Teman teman juga membantu.” kata Erika.
Aku melirik adikku yang lagi makan keripik kentang dengan santai. Dia sedang ngobrol dengan pria Novelis yang baru saja datang dengan sang penjaga cafe, kakaknya Erika yang jadi aktris drama. Aku hanya pernah melihat fotonya.
“Lalu aktingku bagaimana, meyakinkan. Seperti Gadis Bond?” tanya Erika.
“Ya.. ya. Tapi lebih mirip musuhnya Jamesbond. Lalu berapa nih, biaya pesta kejutan ini.”
“Ck-ck. Tidak baik menyuruh seorang gadis membuka rahasianya.”katanya.
Sementara itu beberapa orang mengeluarkan sebuah cake besar, ternyata benar cakenya tidak bohong. Aku heran sekali berapa biaya yang dikeluarkan oleh gadis itu untuk merayakan ulangtahunku. Apakah ini tandanya dia begitu sayang padaku? Rasanya tidak. Rasanya dia hanya ingin sekali mengerjaiku. Aku menatapnya, dia menangkap kerlinganku. Kemudian dia mengangkat tangannya membentuk pistol menodongku tepat di jantung.
“Happy Birthday Mister Detective.” Psuu dia mengangkat jemarinya seakan menembak tepat ke jantungku.

---THE END--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages