part 1 "HOLMES"
Terima kasih untuk teman saya yg sudah mengizinkan share cerita ini... tak usah banyak basa basi, ayo kita masuk ke cerita!
Terima kasih untuk teman saya yg sudah mengizinkan share cerita ini... tak usah banyak basa basi, ayo kita masuk ke cerita!
14 Desember 2010, malam yang sama seperti malam
sebelumnya. Fenomena di mana dunia tertutup oleh bayangan bumi, mengakibatkan
cahaya matahari tidak mampu menjangkau bagian gelap bumi. Menutupi kota dengan
ilusinya, menyembunyikan berbagai topeng janggal di kegelapannya. Tapi toh
selain gelap, malam juga membuat manusia bisa menikmati bulan dan bintang. Juga
segala macam puisi romantis.
Hanphoneku berbunyi, kringgg, suara ringtone mesin
telepon tua terdengar. Saat itu aku sedang tidur, membiarkan diriku terkulai.
Membangunkan diriku dari komik detektif yang sedang kubaca. Menghibur diri dari
rutinitas yang melelahkan, berdoa agar keluar rutinitas dalam dunia yang
menyebalkan ini. Tapi seperti orang bilang, hati-hatilah dengan harapanmu. Aku
berputar di kasurku. Mengambil handphone nokia yang terus berdering dan
bergetar.
“Hallo..” kataku.
Sejenak diam, kemudian dia menjawab. Suara bahasa
Indonesia dengan aksen eropa timur yang kental. Sedikit serak, namun jelas
suara ini adalah suara perempuan. Suaranya perlahan dan dalam seakan menggoda
manusia masuk ke dalam jeratannya.
“Hallo mister Holmes, bagaimana kabarmu malam
ini.”kata suara itu.
“Ini siapa ya? Salah sambung kali?” tanyaku.
“Tidak.. tentu saja tidak.. aku bahkan seakan bisa
melihat anda dari sini mister Holmes, apa kabarnya tokoh utama komik yang baru
saja anda baca. Apakah dia bisa menemukan kelompok hitam yang dicari-cari?”
suara itu berbicara menggoda.
Aku mengamati lagi komikku dan kemudian mengamati
ruangan mencari kamera rahasia yang terpasang di kamarku.
“Tidak ada kamera di sana, walaupun kau mencari.”
“Hei, bagaimana kau bisa tahu?”
“Shhhh... Jangan cepat-cepat Darling! Tidak sopan
seorang pria menyuruh seorang nona membuka rahasianya. Cik cik cik. Kau bahkan
belum menanyakan aku memakai baju apa?”
Aku menggeram, pasti telepon iseng dari temanku
“Lalu apa yang kau inginkan?”
“Apa? Apa maksudmu apa yang kupakai? Nakal. Aku
memakai pakaian gaun merah. Gaun merah darah yang sangat menarik. Tapi akan
sanagt sulit membukanya. Aku memakai pakaian yang lebih tebal lagi. Pakaianku
bernama misteri.” kata suara itu.
Aku tersenyum, nampaknya ini tantangan. “Misteri?
Menarik, misteri adalah nama tengahku..”
“Ya, kudengar juga demikian. Aku sering mendengar
berbagai kisah mengenai dirimu Sleuthboy. Aku suka cowok pandai. Temuilah
diriku, seperti yang kau dengar aku memakai gaun merah.” dia sedikit mendesah
jahat menekan pada gaun merah.
“Menemuimu? Sepertinya tawaran dari sang Iblis.
Beri aku alasan.” kataku.
“Diriku tentu saja.. tapi jika itu tidak cukup, aku
ada hadiah bagus. Di tanganku ada materi-materi sensitif, kau pasti cukup
tertarik..” katanya.
Aku diam. Ini bukan main-main. Ini adalah
pemerasan. Aku tidak tahu darimana dia mendapat barang-barang itu, tapi yang
pasti barang itu asli. Aku tersenyum getir. Separuh lagi karena aku senang,
sebuah misteri terbentang di hadapanku. Aku pasti akan menangkap tikus ini.
Akan kubuat dia menyesal.
“Jadi dimana kita akan bertemu? Kapan?” tanyaku.
“Ah, aku sangat tidak sabar untuk bertemu anda
mister Holmes. Sungguh. Aku ingin kau menemuiku malam ini.”
“Heh gila, kau pikir jam berapa ini?” aku melihat
jam di dinding, sekarang pukul setengah sepuluh.
“Masih terlalu cepat untuk tidur bukan? Malam masih
panjang untuk kita berdua Darling. Bagaimana, kau mau datang, atau aku harus
menikmati malam sendirian lagi. Sendirian dengan teman-teman mayaku yang berada
di sana. Untung saja aku punya materi bagus untuk teman-temanku.”
“Oke, aku datang. Dimana?”
“Tidakkah kau ingat bahwa aku ini misteri. Kau harus
menemukanku Sleuth-boy.” katanya.
“Darimana aku tahu.” tanyaku.
“Cobalah ke sekolah, Kau akan menemukan petunjuk
pertama di sana. Tapi batas waktumu hanya sampai pukul 12 malam mister Holmes.
Setelah jam 12 semua berakhir seperti cerita Cinderella, jika kau tiba di sini
sebelum saat itu kau menang. Ngomong-ngomong soal Cinderella di depanku ada
cake labu. Cepatlah ke sini kau bisa berbagi cake denganku.. Yummy.”
“Bagaimana aku tahu ini bukan jebakan?” tanyaku
siapa tahu ada yang dendam padaku.
“Kau tak akan pernah tahu, Wish you on time mister
Holmes, You can then study the scarlet of mine, and the cake is not a lie..”
Dia meninggalkan ciuman di balik telepon.
Siapa yg menelpon? apa yg sedang terjadi? apakah si "holmes" akan mengikuti arahan si "iblis"? ikuti kelanjutan ceritanya di part 2 "PORIOT"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar